Kenaikan tarif impor tomat Meksiko sebesar 17% yang mulai berlaku Senin lalu memicu kekhawatiran besar di kalangan pelaku usaha dan konsumen Amerika Serikat. Pemilik restoran, Teresa Razo, mengungkapkan keprihatinannya bahwa bisnisnya bisa bangkrut dalam tiga bulan jika harga tomat melonjak akibat kebijakan ini.
Tarif baru ini, yang menggantikan perjanjian dagang berusia tiga dekade, berpotensi menaikkan harga tomat di pasaran, mulai dari toko kelontong hingga restoran pizza, dan dapat menyebabkan penutupan sejumlah bisnis kecil yang sangat bergantung pada komoditas ini.
Kebijakan tarif ini merupakan salah satu dari serangkaian keputusan perdagangan yang diambil oleh Presiden Donald Trump, yang telah menciptakan ketidakpastian dalam ekonomi global.
Data Biro Statistik Tenaga Kerja Mei 2025 menunjukkan harga tomat ladang sekitar $1.70 per pon, dan para ahli memperkirakan harga konsumen dapat meningkat sekitar 10% dengan penurunan permintaan 5%. Meskipun beberapa petani AS mendukung tarif ini sebagai langkah melawan “dumping” atau praktik penjualan murah yang merugikan produsen lokal, penanam tomat Meksiko Walberto Solorio membantah tuduhan tersebut dan melihat isu ini lebih sebagai masalah politik daripada komersial.
Tahun 2025 menjadi momen krusial bagi Tesla. Hal ini diungkap langsung oleh Elon Musk yang…
Masalah Tesla kini melampaui pertikaian CEO Elon Musk dengan Presiden Donald Trump. Akhir pekan lalu,…
Para pemegang saham Tesla akan menghadapi keputusan krusial terkait rencana Elon Musk untuk mengalirkan investasi…
Tiongkok berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang melampaui perkiraan pada kuartal kedua 2025, membuktikan ketahanan di…
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan pemberian fasilitas visa multi-entry Schengen bagi Warga…
Juara biliar Taiwan, Chang Jung-Lin, menghembuskan napas terakhirnya di usia 40 tahun saat mengikuti turnamen…