Tiongkok berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang melampaui perkiraan pada kuartal kedua 2025, membuktikan ketahanan di tengah eskalasi perang dagang dengan Amerika Serikat. Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok tumbuh 5,2% secara tahunan, sedikit di atas prediksi analis sebesar 5,1%, meskipun melambat dari 5,4% pada kuartal sebelumnya. Capaian ini menunjukkan keberhasilan diversifikasi pasar ekspor Tiongkok di luar Amerika Serikat, yang menjadi penopang utama di tengah ancaman tarif tinggi.
Namun, di balik angka positif tersebut, perekonomian Tiongkok masih menghadapi beragam tekanan baik dari eksternal maupun internal. Ketidakpastian terkait kesepakatan dagang permanen dengan Washington, serta masalah struktural domestik seperti krisis properti, tingkat pengangguran kaum muda yang tinggi, dan lemahnya konsumsi, tetap menjadi tantangan serius. Data menunjukkan perlambatan penjualan ritel, meskipun produksi industri menunjukkan peningkatan, mengindikasikan bahwa fondasi pertumbuhan ekonomi masih perlu diperkuat untuk mencapai target ambisius “sekitar 5%” tahun ini.
Tahun 2025 menjadi momen krusial bagi Tesla. Hal ini diungkap langsung oleh Elon Musk yang…
Masalah Tesla kini melampaui pertikaian CEO Elon Musk dengan Presiden Donald Trump. Akhir pekan lalu,…
Para pemegang saham Tesla akan menghadapi keputusan krusial terkait rencana Elon Musk untuk mengalirkan investasi…
Kenaikan tarif impor tomat Meksiko sebesar 17% yang mulai berlaku Senin lalu memicu kekhawatiran besar…
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan pemberian fasilitas visa multi-entry Schengen bagi Warga…
Juara biliar Taiwan, Chang Jung-Lin, menghembuskan napas terakhirnya di usia 40 tahun saat mengikuti turnamen…